Kali ini Kami akan melakukan pendakian melalui jalur bremi – baderan. Untuk menuju Bremi dapat ditempuh dari kota Surabaya naik bus jurusan Probolinggo turun di terminal lama atau dari terminal baru kita bisa naik angkot jur.terminal lama. Dari kota probolinggo naik bus Akas kecil jurusan ke Bremi. Bus ini berangkat dari pangkalan Akas yang berada di terminal lama, . Bus ini berangkat dua kali, pagi jam 06.00 dan siang jam 12.00, sedangkan kembali dari Bremi menuju kota Probolinggo jam 08.00 dan jam 15.00. Sebelum melakukan pendakian wajib melaporkan diri di kantor polisi sektor Krucil untuk dicatat identitasnya. Di desa Bremi ini sebagian besar penduduknya adalah masyarakat Madura yang kadang tidak mengerti bahasa indonesia sehingga agak sulit berkomunikasi.penduduk sekitar tidak tau kalo di Tanya argopuro..tapi kalo di Tanya danau taman hidup dia mengerti dan menunjukan arah jalanya.
Hari pertama
Perjalanan dimulai dari Kantor Polisi turun menuju pertigaan menuju arah perkebunan Ayer Dingin. Dengan melewati kebun penduduk yang kebanyakan ditanami kopi,jagung dan padi, selanjutnya akan memasuki kawasan perkebunan yang ditanami pohon sengon. Jalur semakin menanjak dan mulai memasuki kawasan hutan damar. Setelah berjalan sekitar 2 jam kita akan memasuki batas Hutan Suaka.

Danau Taman Hidup adalah lokasi berkemah yang cukup luas. Di sekitar tempat ini kadang muncul babi hutan kijang,macan kumbang jadi harap berhati-hati
terdapat sebuah danau yang luas dan banyak ikannya sehingga dapat dipancing. Pendaki juga dapat mengambil air bersih dari danau ini. Tepian danau ini sangat berbahaya berupa rawa berlumpur, sehingga untuk mengambil air pendaki harus melewati jembatan dermaga kayu.tapi di balik keindahan danau taman hidup tersimpan ke angkeran menurut saya..kata teman2 pendaki ya terkadang sering melihat sesosok wanita di danau.di sini juga angker hmm..jangan sembarangan dulu temanku pernah satu tenda di pindah di posisi tempat laen he..he..ya jangan suka usil lah kalo di gunung ini.

hari kedua
Meninggalkan Danau Taman Hidup pendaki harus berjalan ke arah semula menuju persimpangan dan belok ke kanan ke arah puncak. Jalur agak landai namun suasana hutan semakin lebat. Setelah berjalan sekitar 30 menit kita akan berjumpa dengan sungai kecil yang kering. Jalur selanjutnya semakin menanjak, Selanjutnya kita akan memasuki kawasan hutan yang semakin gelap dan lembab, begitu dekatnya jarak antara pohon sehingga sulit bagi sinar matahari untuk menembusnya. Kawasan ini di sebut Hutan Lumut karena semua pohon di areal ini ditutupi oleh lumut. Kesan angker dan menyeramkan sangat terasa ketika melewati daerah ini.

selanjutnya kita akan tiba di lereng yang banyak batu-batu besar. Disini banyak terdapat pohon tumbang sisa kebakaran hutan. Kita harus melintasi 3 buah sungai kering dengan cara turun jurang dan naik lagi ke atas bukit.
Bukit-bukit di depan kita banyak di tumbuhi rumput dengan pohon yang agak jarang.hati-hati bukit ini banyak jalur baru yang bisa menyesatkan.
beberapa jam berikutnya kita sudah berada di lereng bukit yang banyak ditumbuhi rumput-rumput tinggi. Rumput-rumput ini seringkali menutupi jalur sehingga sangat menggangu. Di antara rerumputan Edelweis mulai tumbuh, pohon-pohon besar sisa kebakaran masih bertahan hidup dengan menumbuhkan daun-daun hijau yang baru. di sini kami sering sekali melihat kotoran macan yang masih baru..dan sering sekali melihat merak
Dengan menempuh waktu sekitar 30 menit melintasi rerumputan yang mengelilingi bukit kita akan tiba di sebuah sungai kecil yang airnya mengalir lancar. Pendaki juga dapat mendirikan tenda di daerah Kali putih ini.

![]() | |
selada air |
Hari ke tiga
Hari ini kita akan menuju puncak argopuro dan puncak rengganis,ya lumayan agak jauh tas n tenda kami tingga di pos cisentor biar perjalanan kami ringan
Dari Sicentor perjalanan mendaki bukit melintasi padang rumput dan padang edelweiss, sekitar 1 jam perjalanan akan berjumpa dengan sungai yang kering. Setelah menyeberangi dua buah sungai kering kembali melintasi padang rumput dan padang edelweis yang sangat indah. 1 jam berikutnya akan tiba di Rawa Embik. Ya istirahat dulu
Untuk menuju puncak belok ke kiri, namun bila ingin beristirahat dapat mendirikan tenda di Rawa Embik. Di tempat ini terdapat sungai kecil yang selalu berair di musim kemarau. Kata penduduk sekitar dari rawa embik ke arah kanan kalo ga salah ada sebuah goa ..konon tetesan air di goa itu di percaya bisa menyembuhkan sakit.
![]() | |
puncak argopuro |
Selanjutnya sedikit turun kita akan melintasi sebuah sungai yang kering dan berbatu. Kembali mendaki bukit yang terjal, kita akan berjumpa dengan padang rumput dan padang edelweis yang sangat indah. Di depan kita nampak puncak Rengganis yang berwarna keputihan, terdiri dari batu kapur dan belerang. Di puncak argopuro laen dengan puncak2 gunung pada umumnya di sini banyak di tumbuhi pohon cemara n terdapat tumpukan batu bekas punden.

![]() |
puncak rengganis |

Jalur menuju cikasur landai tidak menanjak tapi jauhnya minta ampun kita akan melewati pohon2 tumbang n padang savana yang luas tapi pemandangan di sini sungguh indah sekali banyak di jumpai burung merak.
![]() | |
sungai di cikasur |
Kali ini kita akan bermalam dengan bapak bapak pencari madu yang kita temui tadi siang,lumayan beberapa hari ini kita Cuma berdua saja sekarang agak ramai bisa ngobrol dan tukar bekal he..he.., bapak itu menceritakan legenda dewi rengganis dan tempat angger di gunung ini wah..bikin ga bisa tidur aku gara2 cerita itu..di cikasur ini juga terkenal angker juga menurut cerita teman2 pendaki katanya kalo apes ya malam ada rombongan tentara belanda lewat n terkadang pesawatnya juga.malam di cikasur dinginnya bukan maen karena pos nya terletak di hamparan savana yang luas sehingga angin yang bercampur kabut bertiup dengan kencang.
Hari ke empat
Akhirnya pagi pun tiba karena ga betah dengan dingin udara di sini,sungguh indah pemandangan di sini savana yang luas dan yang bikin seru banyak merak yang lagi fashion show …aku kejar tuh merak he..he..lumayan dapat satu helai bulu merak yang rontok to kenang-kenangan.
Setelah sarapan kami pun melanjutkan to pulang menuju desa baderan ya masih cukup jauh ..kami juga berpisah dengan para pemburu madu hutan karena mereka masih harus melanjutkan perkerjaan mereka.
Jalur menuju baderan sama landai ..tapi yang cukup menguras tenaga karena rutenya jauh apalagi di tengah hari..aduh rasanya melelahkan..setelah 3 jam berjalan di savana kita akan memasuki hutan ya terkadang berjumpa dengan petugas polhut yang lagi patroli
2 jam berjalan kita akan tiba di kebun milik penduduk,aku dua kali ketemu macan di sini tapi ternyata macan itu takut sama manusia…energi kami sudah mulai habis ternyata masih jauh ..melihat pemandangan dari sini amat lah sedih karena di sini bukit bukitnya gudul semua dan alih fungsikan menjadi ladang sayuran..sangat sangat rawan longsor.
Sejam lebih akhirnya kami tiba di desa baderan..orang sini juga sama dengan di desa krucil –bremi sama ga ngerti bahasa Indonesia he..he..setelah istirahat sejenak kami pun turun pulang dengan naek angkot jurusan besuki terus di lanjutkan dengan bus jurusan Surabaya.
Menurut saya kalo ke gunung ini murah biayanya tidak ada bayar ini itu tapi sangat melelahkan bisa 4 – 6 hari hmm…jadi bawa bekal yang banyak ya !