Untuk mendaki G. Raung, paling mudah adalah dari arah Bondowoso. Dari Bondowoso kita naek bus jur.situbondo turun di pertigaan gardu atak terus menuju desa Sumber Wringin dengan menggunakan angkot biru melalui Sukosani. Di pos perizinan kita harus nyiapakan air sebanyaknya karena tidak ada sumber air di atas gunung sebenernya ada diantara pos pondok sumur n mayit tapi tersembuyi di balik rimba yang mana .Perjalanan diawali dari desa Sumber Wringin melalui kebun pinus dan perkebunan kopi menuju Pondok Motor dengan naek ojek waktu itu 10 ribu ongkosnya.sesampai di pondok motor di pertigaan jalan di hutan pinus kita berhenti eeet…jangan salah jalan ntar ada pertigaan kita ambil jalur kanan to menuju gunung raung kalo lurus menuju gunung suket.
Dari Pondok Motor ke G. Raung butuh waktu 8 jam ,

dimulai dengan melalui kebun jagung n sayuran selama 1 jam lalu pendakian memasuki hutan dengan sudut pendakian yang tidak terlalu menanjak.menyusuri hutan rimba.
Setelah pendakian selama 2 jam atau sekitar 1300 - 1400 m pendaki akan menemukan jalan berkelok dan naik turun sampai ketinggian sekitar 1500 - 1600 m. Di daerah ini mulai terlihat pohon cemara lalu pendakian diteruskan menuju pondok sumur (1750 M). setelah itu pendakian akan mulai sulit dan sudut pendakian mulai membesar dan jalur pendakian kurang jelas karena hanya semak-semak dan kemudian terus mendaki selama 2 jam hingga dicapai Pondok Demit.
![]() | |
pondok angin |
selanjutnya menuju puncak Gunung Raung yang sedikit berpasir dan berbatu-batu. Dari tempat berkemah menuju puncak G. Raung.

Puncak G. Raung ini berada pada ketinggian 3.332 m dari permukaan laut dan sering bertiup angin kencang. Dari pinggir kawah tidak terdapat jalur yang jelas untuk menuju dasar kawah sehingga pendaki yang bermaksud menuruni kawah agar mempersiapkan tali temali ataupun peralatan lainnya untuk sebagai langkah pengamanan. Dalam perjalanan ke Puncak G. Raung,

kawah ijen & merapi banyuwangi
Danau Kawah Ijen merupakan sebuah danau yang terletak di bagian puncak gunung Ijen. Karena proses letusan gunung Ijen, kawah tersebut dipenuhi oleh air sehingga terbentuklah danau kawah yang sangat indah dan menakjubkan.
Kawasan Ijen terletak di daerah Banyuwangi bagian barat, berada di antara gunung berapi yakni gunung Raung dan gunung merapi. Kali ini kami akan mencoba mendaki semuanya
Danau Kawah Ijen memiliki keunikan dan pesona yang khas, yaitu airnya berwarna kehijauan yang sesekali permukaan danau tersebut tertutup oleh asap belerang yang mengepul di tepi danau. Selain itu ketinggian permukaan danau ini mencapai kurang lebih 2.384 mdpl, Bila dilihat dari jarak dekat danau ini seakan-akan mendidih, karena banyaknya gelembung-gelembung udara dari dasar danau. Hal ini dimungkinkan karena adanya kegiatan gunung berapi yang terletak di bawah danau. Gelembung-gelembung tersebut terkadang diikuti oleh adanya hembusan uap dan gas yang membahayakan, sehingga pengunjung harus berhati-hati ketika menyaksikan danau ini dari dekat.
Ada dua rute yang digunakan untuk mencapai Danau Kawah Ijen. Rute pertama melalui Banyuwangi dan rute kedua melalui Bondowoso. Jika dari Banyuwangi, naik angkot trayek Banyuwangi - Licin - Jambu. Dari Jambu perjalanan dilanjutkan menuju Paltuding dengan ojek. Pintu gerbang utama ke Cagar Alam Taman
Pukul 01.00 wib terminal purabaya rombongan sudah lengkap kali ini kami akan naek angkutan umum. Kita dari Surabaya naek bus jurusan banyuwangi tapi turun di besuki nah ntar kita naek angkot cold disel menuju bondowoso ( pukul 04.00 angkutan pertama).lewat wringin ketika hari mulai terang kita di sugui pemandangan hutan jati n peg.arak arak yang indah.
1 jam lebih perjalanan sampai juga di kota bondowoso..nyaman juga tidak terlalu ramai..kita turun terminal bondowoso saat itu di terminal masih sepi kendaraan umum belum pada mangkal..kita duduk2 di halte..ada sekawanan preman di sana..kayaknya abis mabuk semalaman..mereka menghampiri kami wah bahaya nih kena palak bisa2 ini “ piker kami “ aku pun siap2 menggenggam batu to jaga2 bila mereka main kekerasan.dengan sempoyongan mereka Tanya tujuan kami lama2 lucu gaya bicaranya he..he..berhubung kami belum pernah ke kawah ijen mereka menjelaskan rute n angkutan menuju ke kawah ijen lengkap dengan tarifnya dengan gaya mabok..malah kita di carikan angkutan kita tinggal naek aja he..he..
Ya kita naek angkutan colt disel yang trayek bondowoso – sempol..ada juga bus kecil merah yang kea rah situbondo ntar turun di pertigaan gardu atak..ntar ya naek colt disel juga.
Di dalam angkutan seru banget bercampur sama orang abis belanja…serasa di luar negeri ga ngerti apa ya mereka bicarakan semua orang pakai bahasa madura…tolah toleh di Tanya ibu-ibu makin jauh masuk desa makin banyak penumpang hendak naek wow..sampai ada yang duduk di atas atap cckkk..ckk.. nekat padahal jalanan curam n rusak.
ternyata di dalam komplek ada home stay ..keren
di perkebunan ada tempat sebagus ini dengan view padang savanna kawah wurung n bukit2 penuh bunga..ga heran di dalam penuh orang eropa yang banyak duduk santai sambil menikmati kopi arabika..menurut staf pegawai pabrik kopi yang kami jumpai katanya kopi arabika di ijen kualitasnya terbaik di dunia n pangsa pasarnya eropa yang lebih di minati lagi kopi luwaknya..beee…$100. perkilo nya ckk..ckk..
Rute terakhir ada perumahan sempol .sebenarnya trayek angkutannya terakhirnya ya di sini tapi terkadang sopir mau kok mengantar bila ada penumpang ke kawah ijen..kita mulai keluar perkebunan milik pemerintah…kita mulai melihat asap putih dari jejahuan ya itu ijen..masih lumayan jauh ..melewati jalanan yang sepi kiri kanan semak2 yang tinggi kita akan menjumpai kali pahit yaitu sungai kecil hulu dari kawah ijen sungai yang mengandung kadar asam yang tinggi.
Tak lama kemudian sampai juga di pos perijinan kawah ijen..ternyata cukup lengkap fasilitasnya kayak toilet,tempat ibadah,café sederhana,home stay & camping gound.barang2 di turunkan dari atas atap…oh ya bila naek angkutan umum ke ijen bila pulang kembali ke bondowoso hendaklah kita bikin janji dulu sama angkot tsb n kasih uang persekot beberapa persen ke supir karena tidak ada angkutan regular yang sampai kawasan kawah ijen Cuma sampai sempol saja n terakhir sampai pukul 13.00 wib.karena saya pernah kehabisan angkutan ya terpaksa jalan kaki 20an km lebih ke arah banyuwangi…kalo mau coba ya gpp.

Setelah beristirahat sejenak kami pun melanjutkan perjalanan kami yang kurang sedikit lagi sampai di bibir kawah…melewati pinggiran bukit n mulai tercium bau belerang berarti kita sudah tiba…wow kawah dengan warna kehijauan kemerahan kerenn…


Tahan dengan bau belerang kan pun kembali ke atas .






Saat itu libur kami yang cukup panjang ..so banyak waktu to habiskan di ijen ..berhubung kami mulai jenuh sudah mengelilingi kawah n laen nya kami mulai penasaran gunung kecil di sekitar ijen Gn.Pendil (2.338), Gn.merante (2.664), Gn.Merapi (2.800), Gn.Remuk (2.092) he..he.. pengen jalan2 ke sana terutama penasaran banget dengan merapi ijen..bermodal catatan kecilku ..aku sempat mencatat titik kordinat tu gunung yang letaknya di sebelah timur kawah ya kita harus mendaki bukit bersemak..tidak ada jalan yang jelas menuju merapi..

Sepanjang perjalanan banyak di jumpai edelweiss n buah arbei hutan yang merah2..jalur yang di lewati sangat terjal n rapat dengan semak belungngkar so kami harus membabat to buka jalur.bukit2 terlewati ternyata dari atas kita bisa menikmati pemandangan kawah ijen dari kejauhan ..
diatas ternyata hutan ya lumayan rapat kami sering menjumpai kotoran n jejak macan n hmm.. entah macan apa namanya pokoknya macannya warnanya hitam …n banyak sekawanan kera yang berwarna kuning..

Warna biru n kuning tenda kami mulai terlihat dari kejauhan karena malam itu bulan purnama..jadi terang dengan sinarnya..setelah sampai di tenda kita tidak langsung tidur menikmati malam terakhir kami di kawah ijen sambil melihat bintang.