selamat datang ayo budal

Legrex adventure adalah sekumpulan wong ganteng ganteng dari berbagi profesi berbeda seperti tukang las,pedagang baju,porter pasar,kurir,buruh pabrik,mecanic,pelajar,mahasiswa,sopir,tukang batu,petani,salesman,satpam gak ada yg keren ya dari kami tapi ya budal ae...seng penting hepi berpetualang bersama-sama n tak membedakan siapapun
hiking & backpaker yg kami pilih,no touring

ikuti perjalanan seru bersama " LEGREX "

argopuro

Kali ini kami akan melakukan pendakian ke gunung argopuro 3088 mdpl yang dimana terkenal dengan jalurnya amat panjang dan melelahkan disisi lain gunung ini terkenal dengan keangkerannya..dengan misteri cerita dewi rengganis penguasa argopuro
Kali ini Kami akan melakukan pendakian melalui jalur bremi – baderan.  Untuk menuju Bremi dapat ditempuh dari kota Surabaya naik bus jurusan Probolinggo turun di terminal lama atau dari terminal baru kita bisa naik angkot jur.terminal lama. Dari kota probolinggo naik bus Akas kecil jurusan ke Bremi. Bus ini berangkat dari pangkalan  Akas yang berada di terminal lama, . Bus ini berangkat dua kali, pagi jam 06.00 dan siang jam 12.00, sedangkan kembali dari Bremi menuju kota Probolinggo jam 08.00 dan jam 15.00. Sebelum melakukan pendakian wajib melaporkan diri di kantor polisi sektor Krucil untuk dicatat identitasnya. Di desa Bremi ini sebagian besar penduduknya adalah masyarakat Madura yang kadang tidak mengerti bahasa indonesia sehingga agak sulit berkomunikasi.penduduk sekitar tidak tau kalo di Tanya argopuro..tapi kalo di Tanya danau taman hidup dia mengerti dan menunjukan arah jalanya.


Hari pertama
Perjalanan dimulai dari Kantor Polisi turun menuju pertigaan menuju arah perkebunan Ayer Dingin. Dengan melewati kebun penduduk yang kebanyakan ditanami kopi,jagung dan padi, selanjutnya akan memasuki kawasan perkebunan yang ditanami pohon sengon. Jalur semakin menanjak dan mulai memasuki kawasan hutan damar. Setelah berjalan sekitar 2 jam kita akan memasuki batas Hutan Suaka.
Dari batas suaka alam, hutan semakin lebat dan jalur semakin terjal. Pendaki perlu waspada di kawasan ini banyak dihuni babi hutan n monyet .. Bila kita sudah sampai di puncak bukit maka kita akan menemukan persimpangan jalur. Ambil lurus bila ingin terus menuju puncak, namun bila ingin ke Danau Taman Hidup harus berbelok ke kanan.hari mulai sore kami pun memutuskan camp di dekat danau taman hidup
Danau Taman Hidup adalah lokasi berkemah yang cukup luas. Di sekitar tempat ini kadang muncul babi hutan kijang,macan kumbang jadi harap berhati-hati
 terdapat sebuah danau yang luas dan banyak ikannya sehingga dapat dipancing. Pendaki juga dapat mengambil air bersih dari danau ini. Tepian danau ini sangat berbahaya berupa rawa berlumpur, sehingga untuk mengambil air pendaki harus melewati jembatan dermaga kayu.tapi di balik keindahan danau taman hidup tersimpan ke angkeran menurut saya..kata teman2 pendaki ya terkadang sering melihat sesosok wanita di danau.di sini juga angker hmm..jangan sembarangan dulu temanku pernah satu tenda di pindah di posisi tempat laen he..he..ya jangan suka usil lah kalo di gunung ini.

.














hari kedua

Meninggalkan Danau Taman Hidup pendaki harus berjalan ke arah semula menuju persimpangan dan belok ke kanan ke arah puncak. Jalur agak landai namun suasana hutan semakin lebat. Setelah berjalan sekitar 30 menit kita akan berjumpa dengan sungai kecil yang kering. Jalur selanjutnya semakin menanjak, Selanjutnya kita akan memasuki kawasan hutan yang semakin gelap dan lembab, begitu dekatnya jarak antara pohon sehingga sulit bagi sinar matahari untuk menembusnya. Kawasan ini di sebut Hutan Lumut karena semua pohon di areal ini ditutupi oleh lumut. Kesan angker dan menyeramkan sangat terasa ketika melewati daerah ini.
Sekitar 1 jam melintasi hutan lumut kita memasuki hutan yang jarak pohonnya tidak terlalu rapat, sehingga kelihatan agak terang. Tumbuhan herbal dan rumputpun tumbuh subur. Jalur ini menyusuri lereng bukit dengan sisi kiri berupa jurang. Rumput yang tumbuh kadang begitu tingginya, sehingga menutupi jalur.
selanjutnya kita akan tiba di lereng yang banyak batu-batu besar. Disini banyak terdapat pohon tumbang sisa kebakaran hutan. Kita harus melintasi 3 buah sungai kering dengan cara turun jurang dan naik lagi ke atas bukit.


Bukit-bukit di depan kita banyak di tumbuhi rumput dengan pohon yang agak jarang.hati-hati bukit ini banyak jalur baru yang bisa menyesatkan.
beberapa jam berikutnya kita sudah berada di lereng bukit yang banyak ditumbuhi rumput-rumput tinggi. Rumput-rumput ini seringkali menutupi jalur sehingga sangat menggangu. Di antara rerumputan Edelweis mulai tumbuh, pohon-pohon besar sisa kebakaran masih bertahan hidup dengan menumbuhkan daun-daun hijau yang baru. di sini kami sering sekali melihat kotoran macan yang masih baru..dan sering sekali melihat merak
Dengan menempuh waktu sekitar 30 menit melintasi rerumputan yang mengelilingi bukit kita akan tiba di sebuah sungai kecil yang airnya mengalir lancar. Pendaki juga dapat mendirikan tenda di daerah Kali putih ini.
Berikutnya kita akan melintasi hutan cemara yang banyak ditumbuhi rumput-rumput yang tinggi, setelah keluar masuk semak2 selanjutnya akan tiba di padang rumput gimbal, rumput di sini berbentuk keriting dan tumbuh secara bergerombol. Perjalanan memutar mengelilingi puncak gunung dengan menyusuri padang rumput gimbal. Selanjutnya akan sampai di Sicentor.
selada air
Sicentor adalah tempat pertemuan jalur baderan dan bremi yang bersatu menuju puncak. Di tempat ini kita dapat mendirikan tenda untuk beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan ke puncak. Di Sicentor terdapat sebuah bangunan dari kayu yang dapat digunakan untuk berlindung dari hujan dan angin. Di sini juga ada sungai yang airnya mengalir dengan jernih dan di tepiannya di tumbuhi sayuran slada air..lumayan to bikin sayur to makan malam.kalo malam di cisentor banyak babi hutan jadi harap berhati-hati




Hari ke tiga

Hari ini kita akan menuju puncak argopuro dan puncak rengganis,ya lumayan agak jauh tas n tenda kami tingga di pos cisentor biar perjalanan kami ringan
Dari Sicentor perjalanan mendaki bukit melintasi padang rumput dan padang edelweiss, sekitar 1 jam perjalanan akan berjumpa dengan sungai yang kering. Setelah menyeberangi dua buah sungai kering kembali melintasi padang rumput dan padang edelweis yang sangat indah. 1 jam berikutnya akan tiba di Rawa Embik. Ya istirahat dulu
Untuk menuju puncak belok ke kiri, namun bila ingin beristirahat dapat mendirikan tenda di Rawa Embik. Di tempat ini terdapat sungai kecil yang selalu berair di musim kemarau. Kata penduduk sekitar dari rawa embik ke arah kanan kalo ga salah ada sebuah goa ..konon tetesan air di goa itu di percaya bisa menyembuhkan sakit.
puncak argopuro
Dari Rawa Embik kembali berbelok kearah kiri melintasi padang rumput, untuk menuju ke puncak yang membutuhkan waktu sekitar 2 jam perjalanan. Dari padang rumput itu kita akan menjumpai pertigaan ..ya ga mirip pertigaan tapi ada bekas jalan setapak kalo ke kanan ke puncak argopuro dan kalo ke kiri ke puncak rengganis Dari padang rumput berbelok ke kanan mendaki lereng terjal yang berdebu dan banyak pohon tumbang sisa kebakaran. Bila angin bertiup kencang pohon-pohon sisa kebakaran ini rawan tumbang sehingga harus berhati-hati. Tanah gembur berdebu juga rawan longsor harus berhati-hati melintasinya.
Selanjutnya sedikit turun kita akan melintasi sebuah sungai yang kering dan berbatu. Kembali mendaki bukit yang terjal, kita akan berjumpa dengan padang rumput dan padang edelweis yang sangat indah. Di depan kita nampak puncak Rengganis yang berwarna keputihan, terdiri dari batu kapur dan belerang. Di puncak argopuro laen dengan puncak2 gunung pada umumnya di sini banyak di tumbuhi pohon cemara n terdapat tumpukan batu bekas punden.



 
setelah itu kita turun untuk menuju puncak rengganis..ya ga terlalu lama sih kurang dari 1 jam kita akan melewati pohon bak bongsai Selanjutnya kita akan melintasi bekas kawah yang banyak terdapat batu-batu kapur berwarna putih nang kami disini sempat bertemu dengan orang penduduk sekitar yang sedang mencari bongsai dan madu terkadang kata mereka mereka pergi masuk hutan to mencari madu n tanaman yang bisa dibongsai.setelah itu kami tiba di puncak rengganis , Pada puncak tertinggi ini  terdapat susunan batu yang diyakini sebagai petilasan Dewi Rengganis.dari puncak ini kita bisa melihat tebing tebing kapur.



puncak rengganis

 
Hari mulai siang kami pun turun kembali menuju cisentor,setiba di sana kita akan berkemas-kemas karena kita akan melanjukan perjalanan pulang melalui jalur baderan yang harus melewati padang savana cikasur yang indah dan terkenal angker.
Jalur menuju cikasur landai tidak menanjak tapi jauhnya minta ampun kita akan melewati pohon2 tumbang n padang savana yang luas tapi pemandangan di sini sungguh indah sekali banyak di jumpai burung merak.
sungai di cikasur
Menjelang petang kami tiba di pos cikasur..di sini terdapat bekas landasan pesawat terbang di jaman belanda,sebelum hari gelap sebaiknya kita mengisi air di sungai jaraknya ya agak jauh tapi airnya jernih dan tak pernah kering meski musim kemarau dan juga di sekitarnya banyak di tumbuhi sayur slada air.
Kali ini kita akan bermalam dengan bapak bapak pencari madu yang kita temui tadi siang,lumayan beberapa hari ini kita Cuma berdua saja sekarang agak ramai bisa ngobrol dan tukar bekal he..he.., bapak itu menceritakan legenda dewi rengganis dan tempat angger di gunung ini wah..bikin ga bisa tidur aku gara2 cerita itu..di cikasur ini juga terkenal angker juga menurut cerita teman2 pendaki katanya kalo apes ya malam ada rombongan tentara belanda lewat n terkadang pesawatnya juga.malam di cikasur dinginnya bukan maen karena pos nya terletak di hamparan savana yang luas sehingga angin yang bercampur kabut bertiup dengan kencang.

 



Hari ke empat
Akhirnya pagi pun tiba karena ga betah dengan dingin udara di sini,sungguh indah pemandangan di sini savana yang luas dan yang bikin seru banyak merak yang lagi fashion show …aku kejar tuh merak he..he..lumayan dapat satu helai bulu merak yang rontok to kenang-kenangan.
Setelah sarapan kami pun melanjutkan to pulang menuju desa baderan ya masih cukup jauh ..kami juga berpisah dengan para pemburu madu hutan karena mereka masih harus melanjutkan perkerjaan mereka.
Jalur menuju baderan sama landai ..tapi yang cukup menguras tenaga karena rutenya jauh apalagi di tengah hari..aduh rasanya melelahkan..setelah 3 jam berjalan di savana kita akan memasuki hutan ya terkadang berjumpa dengan petugas polhut yang lagi patroli
 2 jam berjalan kita akan tiba di kebun milik penduduk,aku dua kali ketemu macan di sini tapi ternyata macan itu takut sama manusia…energi kami sudah mulai habis ternyata masih jauh ..melihat pemandangan dari sini amat lah sedih karena di sini bukit bukitnya gudul semua dan alih fungsikan menjadi ladang sayuran..sangat sangat rawan longsor.
Sejam lebih akhirnya kami tiba di desa baderan..orang sini juga sama dengan di desa krucil –bremi sama ga ngerti bahasa Indonesia he..he..setelah istirahat sejenak kami pun turun pulang dengan naek angkot jurusan besuki terus di lanjutkan dengan bus jurusan Surabaya.
Menurut saya kalo ke gunung ini murah biayanya tidak ada bayar ini itu tapi sangat melelahkan bisa 4 – 6 hari hmm…jadi bawa bekal yang banyak ya !