selamat datang ayo budal

Legrex adventure adalah sekumpulan wong ganteng ganteng dari berbagi profesi berbeda seperti tukang las,pedagang baju,porter pasar,kurir,buruh pabrik,mecanic,pelajar,mahasiswa,sopir,tukang batu,petani,salesman,satpam gak ada yg keren ya dari kami tapi ya budal ae...seng penting hepi berpetualang bersama-sama n tak membedakan siapapun
hiking & backpaker yg kami pilih,no touring

ikuti perjalanan seru bersama " LEGREX "

lawu - mt.Penanggungan

telaga sarangan

Gunung lawu terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Puncak tertinggi gunung Lawu (Puncak Argo Dumilah) berada pada ketingggian 3.265 m dpl.
Kompleks Gunung Lawu ini memiliki luas 400 KM2 dengan Kawah Candradimuka yang masih sering mengeluarkan uap air panas dan bau belerang. Terdapat dua buah Kawah tua di dekat puncak Gunung Lawu yakni Kawah Telaga Kuning and Kawah Telaga Lembung Selayur.
.




JALUR CEMORO SEWU
Di Cemoro Sewu terdapat pemancar TVRI yang mengarah ke Jawa Tengah dan Jawa Timur. Cemoro Sewu berada pada ketinggian 1.600 mdpl, sore hari udara di tempat ini  terasa dingin sekali.
Kami langsung mulai mendaki gpp pelan2 aja karena yang penting sampai.
Jalur Cemoro Sewu memiliki jalan setapak berbatu yang sudah tertata rapi. Awal perjalanan jalur ditumbuhi oleh pohon-pohon Cemara dan pinus gunung , karena lebatnya hutan Cemara yang tumbuh maka daerah ini dinamai Cemoro Sewu (Seribu Cemara). Pemandangan kontras segera muncul setelah melewati hutan Cemara. Di kiri kanan jalur terdapat kebun sayur hingga mencapai Pos 1. Sementara di sela-sela Kebun Sayuran pohon- pohon sisa kebakaran nampak kering, menunggu untuk roboh.
Sebelum sampai Pos 1 terdapat Sumber Air . Jalur mendatar dan sedikit menanjak hingga Pos Pertama. Pos pertama kami bertemu dengan pendaki lain yang sedang beristirahat, di sini juga terdapat sebuah bangunan untuk beristirahat juga ada sebuah warung makanan yang buka
Menuju Pos 2 jalur melewati batu-batuan dengan kemiringan yang cukup tajam. Pos 2 berupa dataran yang agak luas, banyak ditumbuhi pohon-pohon besar dan banyak batu besar, sehingga pendaki dapat membuat tenda ditempat ini dengan nyaman karena terlindung dari hempasan angin. Bila ramai di Pos 2 ini juga sering terdapat pedagang makanan yang naik turun menawarkan dagangannya dan Di Pos ini terdapat bangunan beratap yang sering digunakan para pedagang untuk berjualan makanan.
Dari Pos 2 menuju Pos 3 Jalur batu-batuan semakin curam dan menanjak. Di jalur ini terdapat asap belerang sehingga pendaki disarankan untuk tidak berlama-lama beristirahat di Pos 3. Menuju Pos 4 jalur menanjak, merangkak pada batu-batuan. Pos 4 hanya berupa tempat datar yang sempit yang berada di cerukan tebing batu, setelah melewati Pos 4 kami sudah berada dilereng yang curam, angin sangat kencang dan dingin

gua jolotundo
Di Pos 5  berada di dekat Sumur Jolotundo yang sangat keramat. Pos ini berupa tempat datar terbuka yang luas dapat untuk mendirikan beberapa tenda. Namun di tempat ini kurang terlindung dari hempasan angin.


 

Dari Pos 5 kita sedikit turun, kemudian sedikit mendaki dan mengelilingi salah satu puncak, untuk menuju ke Sendang Drajad. Dari Sendang Drajad yang di keramatkan dapat dilanjutkan ke Puncak Argo Dumilah, atau jalan lagi melingkari salah satu puncak menuju Hargo Dalem. Dari Hargo Dalem pendaki dapat melanjutkan perjalanan melalui Jalur Cemoro Kandang atau Jalur Candi Seto.








Puncak gunung Lawu pagi itu udaranya sangat bersih dan indah kami dapat melihat pantulan matahari di Samudera Indonesia,. Tampak waduk Gajah mungkur di Wonogiri juga dapat terlihat dengan jelas sekali telaga Sarangan.
Setelah hari mulai terik kami turun dari puncak dan sarapan di warung dekat sedang derajat.








GUNUNG PENANGGUNGAN


Kali ini kami pendakian ke gunung penanggungan 1653 mdpl banyak jalan to menuju puncak tapi kali ini kami akan mencoba lewat jalur jolotundo karena sangat menarik kita menjumpai candi pada masa raja Airlangga yang terkenal dengan candi jolotundo
 Candi Jolotundo terletak di lereng Gunung Penanggungan, Desa Seloliman, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto. Jarak dari pusat Kota Mojokerto sekitar -+30km.




Candi Jolotundo merupakan bangunan petirtaan yang dibuat pada zaman Airlangga (kerajaan Kahuripan). Berukuran panjang : 16,85 m, lebar: 13,52 m dan kedalaman: 5,20 m. Terbuat dari batu Andesti yang dipahat halus. Dua data sejarah yang sangat penting yang berhubungan dengan kepurbakalaan ini adalah angka 997 M yang dipahatkan di sebelah kanan dan tulisan Yenpeng di sebelah kiri dinding belakang.
Candi ini merupakan monumen cinta kasih Raja Udayana untuk menyambut kelahiran anaknya, Prabu Airlangga, yang dibangun 997 M. Sumber lain menyebutkan bahwa candi ini adalah tempat pertapaan Airlangga setelah mengundurkan diri dari singgasana dan diganti anaknya.
Keunikan petirtaan ini adalah debit airnya yang tidak pernah berkurang meskipun musim kemarau. Berdasarkan penelitian, kualitas airnya terbaik di dunia dan kandungan mineralnya sangat tinggi. Pada hari-hari tertentu dijadikan tempat ritual bagi sebagian orang untuk mencari keberkahan

.
Di sekitar candi, disediakan pendopo dan gazebo untuk menikmati suasana sejuk dan nyaman. Kawasan Jolotundo juga dapat dijadikan titik awal menuju 17 candi lain yang tersebar di sepanjang jalur pendakian Gunung Penanggungan.
Kita di wajib kan  membeli tiket masuk kawasan candi, sebelum mendaki sebaiknya kita membawa air yang banyak karena di puncak tidak ada sumber air.




pertama-kita akan melewati hutan yang teduh yang penuh dengan pohon pohon besar dan beberapa menit kemudian kita akan melewati kebun penduduk..banyak persimpangan jalan di sini jadi jangan salah ambil jalur ikut petunjuk yang telah ada.setelah itu jalan mulai menanjak ..untuk menujuh puncak bisa di tempuh dengan 3 jam so santai aja ..sambil beristirahat di bawa pohon..
tak lama kemudian kita akan menemukan candi..sudah tak rewat lagi tinggal reruntuhannya aja..kemudian kita akan melewati aliran sungai mengering.jalan menanjak membuat energi mulai terkuras 


tapi tak lama kemudian kita akan menjumpai candi merak,bangunan candi masih utuh dan lumayan terawat.



 
.setelah itu kita akan memasuki jalur menanjak yang di penuhi semak belungkar..hati-hati di pertengahan jalan ini nanti ada pertiga kalo ke kiri ke gunung mungkur dan kan ke arah puncak..beberapa menit kemudian kita akan berjumpa candi siwa ..





lanjut lagi kemudian ada candi gentong kemudian lagi candi shinta..nang dini kita dapat beristirahat sejenak untuk mempersiapkan diri untuk menuju puncak karena dari sini jalan sudah amat menanjak.
jalur yang di lewati adalah jalur bekas aliran air hujan jalan setapak yang menanjak,sepanjang jalanan hanyalah semak -semak alang2..setelah 3 jam mendaki sampai lah di puncak penanggungan.



dari sini kita bisa melihat gunung arjuna welirang semeru bromo dan kota surabaya di sebelah utara.
kondisi di puncak berupa tanah lapang banyak di tumbuhi rumput so sangat cocok bila untuk camping.
legrex grex...
setelah puas di puncak kami pun turun dan melepaskan lelah kami dengan mandi di candi jalatunda yang seger konon kabarnya biar awet muda,enteng jodoh enteng rejeki wess....macem-macem..